PLASENTA SIRKUMVALATA
1.
Pengertian
Perdarahan
antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu. Biasanya
lebih banyak dan lebih berbahaya dari pada perdarahan kehamilan sebelum 28
minggu. Perdarahan antepartum yang berbahaya umunya bersumber pada kelainan
plasenta, sedangkan perdarahan yang tidak bersumber pada kelainan plasenta
umpamanya kelainan pada serviks dan bercak perdarahan dari vagina. Pada setiap
perdarahan antepartum paling pertama harus di curigai bahwa hal itu bersumber pada
kelainan plasenta.
Plasenta
adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat pertukaran zat
antara ibu dan anak sebaliknya. Plasenta merupakan organ sementara yang
menghubungkan ibu dengan janin. Bentuk plasenta yang normal ialah ceper dan
bulat, dengan diameter 15 – 20 cm dan tebal 1,5 – 3 cm, berat kurang lebih 500
gram. Fungsi plasenta, antara lain :
a) Sebagai
alat yang memberikan nutrisi pada janin (nutritif)
b) Sebagai
alat yang mengeluarkan sisa metabolisme (ekskresi)
c) Sebagai
alat yang memberikan zat asam dan mengeluarkan CO2 (respirasi)
d) Sebagai alat yang membentuk hormon
e) Penyalur
antibodi ke janin
Plasenta
sirkumvalata adalah plasenta yang pada permukaan fetalis dekat pinggir terdapat
cincin putih. Cincin ini menandakan pinggir plasenta, sedangkan jaringan di
sebelah luarnya terdiri dari villi yang tumbuh ke samping di bawah desidua.
Sebagai akibatnya pinggir plasenta mudah terlepas dari dinding uterus dan
perdarahan ini menyebabkan perdarahan antepartum.
Plasenta
sirkumvalata adalah plasenta yang pada permukaan vetalis dekat pinggir terdapat
cincin putuh.cincin ini menandakan pinggir plasenta ,sedangkan jaringan
disebelah luarnya terdiri dari villi yang tumbuh kesamping dibawah
desidua.diduga bahwa corionfrondosum terlalu kecil dan untuk mencukupi
kebutuhan,villi menyerbu kedalah desidua diluar permukaan frondosum.
Plasenta
Sirkumvalata adalah lempeng korionik (pada sisi janin) lebih besar dari pada
lempeng basal (pada sisi ibu). Pada bagian pusat sisi janin ada lekukan di
bagian tengah yang dikelilingi oleh cincin tebal, menonjol, dan berwarna
keabu-abuan ( suatu lipatan rangkap korion dan amnion disertai degenerasi
desidua dan fibrin).(Sinclair Constance,2009,buku Saku Kebidanan, Jakarta.EGC.
halaman 267)
Plasenta
sirkumvalata adalah lempeng korionik(pada sisi janin)lebih besar dari lempeng
basal(pada sisi ibu).pada bagian sisi janin ada lekukan dibagian tengah yang
dikelilingi oleh cicin tebal,menonjol dan berwarna keabu-abuan
Circumvallate
placenta diidentifikasikan sebagai cincin putih tebal dan buram putaran membran
disekitar placenta. Sebagai seorang wanita mencapai trimester III pada
kehamilan,cincin putih dapat mulai menutupi sisa plasenta janin. Untuk mata
yang tidak terlatih, circumvallate placenta tampak seperti kantong plastik
putih yang terbentuk sekitar plasenta bagian bawah.
2.
Patofisiologi
Diduga
bahwa chorion frondosum terlalu kecil dan untuk mencukupi kebutuhan, villi
menyerbu ke dalam desidua di luar permukaan frondosuin, plasenta jenis ini
tidak jarang terjadi. Insidensinya lebih kurang 2 - 18%. Bila cincin putih ini
letaknya dekat sekali ke pinggir plasenta, disebut plasenta marginata.
Kedua-duanya disebut sebagai plasenta ekstrakorial. Pada plasenta marginata
mungkin terjadi adeksi dari selaput sehingga plasenta lahir telanjang
3.
Etiologi
Diduga
bahwa corion frondosum terlalu kecil dan untuk mencukupi kebutuhan, villi
menyerbu ke dalam deisua diluar permukaan frondosum. Insiden ini terjadi 2-18
%.
4.
Tanda
dan Gejala
Pada
setiap perdarahan antepartum pertama-tama harus selalu dipikirkan bahwa hal itu
bersumber pada kelainan plasenta, karena perdarahan antepartum yang berbahaya
umumnya bersumber pada kelainan plasenta, sedangkan kelainan serviks tidak
seberapa berbahaya. Pecahnya sinus marginalis merupakan perdarahan yang sebagian
besar baru diketahui setelah persalinan pada waktu persalinan, perdarahan
terjadi tanpa sakit dan menjelang pembukaan lengkap. Karena perdarahan terjadi
pada saat pembukaan mendekati lengkap, maka bahaya untuk ibu maupun janinnya
tidak terlalu besar.
5.
Komplikasi
Beberapa
ahli mengatakan bahwa plasenta sirkumvalata sering menyebabkan :
a) Perdarahan
b) Abortus
c) Solutio plasenta
6.
Diagnosis
Diagnosis
plasenta sirkumvalata baru dapat ditegakkan setelah plasenta lahir,tetapi dapat
diduga bila ada perdarahan. Bagian paling penting dari perawatan pralahir
adalah untuk memastikan janin tumbuh dan berkembang dengan baik. Selama
ultrasound rutin, dokter mungkin menemukan bahwa plasenta dan selaput yang
tidak tumbuh dengan baik.sebuah kondisi yang disebut plasenta sirkumvalata.
Kondisi ini dapat mengakibatkan berat badan lahir rendah, persalinan prematur
dan melahirkan, dan pembatasan pertumbuhan intrauterin. Diagnosis dari
circumvallate plasenta dan pembatasan pertumbuhan intrauterin awal kehamilan
adalah penting untuk memastikan perawatan yang tepat dan pemantauan bayi. Hal
ini penting untuk dilakukan ultrasound dan pemeriksaan rutin. Circumvallate
plasenta adalah ketika kantong membran berada di belakang plasenta, membatasi
efektivitas plasenta. Kantong membran, yang dikenal sebagai cincin, membatasi
perluasan pembuluh darah janin.Wanita hamil didiagnosis dengan circumvallate
plasenta memiliki plasenta yang melengkung ke dalam. Melengkung dari plasenta
dapat menyebabkan stres dengan pembatasan, dan kadang-kadang pertumbuhan janin
pelepasan plasenta yang dihasilkan dalam pengiriman darurat. Restriksi
pertumbuhan intrauterin adalah suatu kondisi dimana janin tidak dapat tumbuh ke
ukuran yang ditentukan secara genetis. IUGR mengacu pada janin yang
diperkirakan berada lebih rendah saat lahir. Ketika seorang wanita didiagnosis
dengan plasenta circumvallate, ini berkorelasi langsung ke janin dengan IUGR .
7.
Pencegahan
dan Solusi
Diet
adalah penting, dan pasien dengan janin didiagnosis dengan pembatasan
pertumbuhan harus makan-makanan yang sehat. Sementara plasenta hanya dapat
melepaskan nutrisi porsi kecil. Penting bahwa apa yang dirilis adalah sehat.
Meskipun tidak ada pengobatan untuk plasenta sirkumvalata, kebanyakan wanita
tidak membawa mereka ke janin usia kehamilan yang sehat dan melahirkan bayi
yang sehat. Wanita yang memiliki plasenta sirkumvalata harus memiliki
ultrasound bulanan dan akan diperlakukan sebagai pasien beresiko tinggi
kehamilan untuk memastikan janin dan plasenta dipantau secara ketat. Untuk
membantu dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi, vitamin prenatal penting
untuk ibu dan harus diminum dua kali sehari
8.
Penanganan
Plasenta Sirkumvalata
a) Jika
pada kehamilan terjadi perdarahan intermitten dan belum terjadi abortus ibu
disarankan untuk beristirahat total untuk mencegah terjadinya abortus.
b) Jika
sudah terjadi abortus lakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang berwenang
dalam hal ini dokter obsgin untuk mencegah perdarahan yang dapat mengancam jiwa
ibu
c) Jika
mengakibatkan solutio plasenta lakukan penanganan seperti pasien solutio
plasenta, jika terjadi perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi) lakukan
persalinan segera.
d) Seksio
caesarea dilakukan jika janin hidup atau terdapat gawat janin akan tetapi
persalinan pervaginam tidak dapat dilaksanakan dengan segera karena pembukaan
belum lengkap.
e) Seksio
caesarea juga dilakukan jika janin mati tetapi kondisi serviks tidak
memungkinkan persalinan pervaginam dapat berlangsung dalam waktu singkat.
f) Persiapan,
cukup dilakukan penanggulangan awal dan segera lahirkan bayi karena operasi
merupakan satu-satunya cara efektif untuk menghentikan perdarahan.
KONSEP ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU
HAMIL DENGAN PLASENTA SIRKUMVALATA
I. PENGUMPULAN
DATA (PENGKAJIAN)
SUBJEKTIF
BIODATA:
ISTRI
·
Nama
Perlu
ditanyakan agar tidak keliru bila ada kesamaan nama dengan klien
·
Umur
Perlu
ditanyakan untuk mengetahui pengaruh umur terhadap permasalahan kesehatan
pasien/klien. Dalam kurun waktu reproduksi sehat, dikenal bahwa usia aman untuk
kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun.
·
Alamat
Ditanyakan
untuk maksud mempermudah hubungan bila diperlukan bila keadaan mendesak. Dengan
diketahuinya alamat tersebut, bidan dapat mengetahui tempat tinggal
pasien/klien dan lingkungannya. Dengan tujuan untuk memudahkan menghubungi
keluarganya, menjaga kemungkinan bila ada nama ibu yang sama, untuk dijadikan
petunjuk saat kunjungan rumah.
·
Pekerjaan
Ditanyakan
untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap permasalahan kesehatan
pasien/klien. Dengan mengetahui pekerjaan pasien/klien, bidan dapat mengetahui
bagaimana taraf hidup dan sosial ekonominya agar nasehat bidan sesuai, juga
mengetahui apakah pekerjaan mengganggu atau tidak, misalnya bekerja di pabrik
rokok, mungkin yang dihisap akan berpengaruh pada janin Agama
Ditanyakan
untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan
pasien/klien. Dengan diketahuinya agama pasien/klien, akan memudahkan bidan
melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
·
Pendidikan
Ditanyakan untuk
mengetahui tingkat intelektualnya. Tingkat pendidikan mempengaruhi sikap
perilaku kesehatan seseorang.
·
Status Perkawinan
Pertanyaan
ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh status perkawinan terhadap
masalah kesehatan. Bila diperlukan ditanyakan tentang perkawinan keberapa
kalinya.
Suku/Ras
Ditanyakan untuk
mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan pasien/klien.
Dengan diketahuinya suku/ras pasien/klien, akan memudahkan bidan melakukan
pendekatan di dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
SUAMI
·
Nama
Perlu
ditanyakan agar tidak keliru bila ada kesamaan nama dengan
·
Umur
Perlu
ditanyakan untuk mengetahui pengaruh umur terhadap permasalahan kesehatan
pasien/klien.
·
Alamat
Ditanyakan
untuk maksud mempermudah hubungan bila diperlukan bila keadaan mendesak. Dengan
tujuan untuk memudahkan menghubungi suami pasien/klien.
·
Pekerjaan
Ditanyakan
untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan suami terhadap permasalahan
kesehatan pasien/klien. Dengan mengetahui pekerjaan suami pasien/klien, bidan
dapat mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonominya agar nasehat bidan
sesuai, juga mengetahui apakah pekerjaan mengganggu atau tidak, misalnya
bekerja di pabrik rokok, mungkin yang dihisap akan berpengaruh pada janin.
(Cristina I, 1989:85)
·
Agama
Ditanyakan
untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan
pasien/klien. Dengan diketahuinya agama pasien/klien, akan memudahkan bidan
melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
·
Pendidikan
Ditanyakan
untuk mengetahui tingkat intelektualnya. Tingkat pendidikan suami juga
mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seorang istri.
·
Status Perkawinan
Pertanyaan
ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh status perkawinan terhadap
masalah kesehatan. Bila diperlukan ditanyakan tentang perkawinan keberapa
kalinya.
Suku/Ras
Ditanyakan
untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan
pasien/klien. Dengan diketahuinya suku/ras pasien/klien, akan memudahkan bidan
melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
RIWAYAT PASIEN
KELUHAN
UTAMA
Ditanyakan
untuk mengetahui perihal yang mendorong pasien/klien datang kepada bidan. Untuk
mengetahui keluhan utama tersebut pertanyaan yang diajukan oleh bidan adalah
sebagai berikut: “Apa yang ibu rasakan, sehingga ibu datang kemari?”
Keluhan
yang dirasakan ibu pada plasentasirkumvalnta yaitu keluar darah berwarna merah
kehitaman,terasan lemas,dan perut terasa tegang.
RIWAYAT
MENSTRUASI
Untuk mengetahui
gambaran tentang keadaan dasar dari organ reproduksi pasien/klien.
·
Menarche
Untuk
mengethui usia pertama kalinya mengalami menstruasi.
·
Siklus Menstruasi
Untuk
mengetahui jarak antara menstruasi yang dialami dengan menstruasi berikutnya,
dalam hitungan hari. Biasanya sekitar 23 sampai 32 hari.
·
Volume
Data
ini menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi yang dikeluarkan. Kadang kita
akan kesulitan untuk mendapatkan data yang valid. Sebagai acuan biasanya
digunakan criteria banyak, sedang, sedikit. Jawaban yang diberikan oleh pasien
biasanya bersifat subjektif, namun kita dapat kaji lebih dalam lagi dengan
beberapa pertanyaan pendukung, misalnya sampai berapa kali mengganti pembalut
dalam sehari.
·
Keluhan
Beberapa
wanita menyampaikan keluhan yang dirasakan ketika mengalami menstruasi,
misalnya nyeri hebat, sakit kepala sampai pingsan, atau jumlah darah yang
banyak. Keluhan yang disampaikan oleh pasien dapat menunjuk kepada diagnosis
tertentu.
·
Menstruasi yang Terakhir
Untuk
mengetahui prediksi waktu mengenai kapan menstruasi yang akan datang
·
Dismenorhea
Untuk
mengetahui ketika haid terjadi nyeri atau sulit. Dismenorhea ditandai oleh
nyeri mirip kram yang terasa pada abdomen bagian bawah dan kadang-kadang oleh
sakit kepala, keadaan mudah tersinggung, depresi mental, keadaan tidak enak
badan serta perasaan lelah.
·
Keteraturan Menstruasi
Untuk
mengetahui jarak normal keteraturan menstruasi biasanya 23 sampai 32 hari.
Apabila terjadi ketidak teraturan menstruasi pada pasien dapat segera dilakukan
pemeriksaan untuk mengetahui factor-faktor penyebabnya.
·
Fluor albus
Untuk
mengetahui pada umumnya adanya cairan di dalam vagina bertambah dalam kehamilan
tanpa sebab-sebab yang patologis dan sering menimbulkan keluhan. Ganococcus
menyebabkan flour seperti nanah, Trichomonasvaginalis menyebabkan flour yang
putih berbau, sedangkan candida albicans menyebabkan flour dengan gumpalan
putih atau kuning dan menyebabkan gatal yang sangat.
·
Gangguan sewaktu Menstruasi
Untuk
mengetahui gangguan apa saja yang dirasakan ketika mengalami
menstruasi,misalnya nyeri hebat,sakit kepala sampai pingsan, atau keadaan mudak
tersinggung (emosional meningkat). Gangguan yang dialami pasien dapat menunjuk
kepada diagnosis tertentu.
RIWAYAT PERKAWINAN
Perlu
ditanyakan untuk mengetahui pengaruh riwayat perkawinan terhadap permasalahan
kesehatan pasien/klien. Berapa kali kawin dan berapa lamanya untuk membantu
menentukan bagaimana keadaan alat kelamin ibu. Kalau orang hamil sudah lama
kawin, nilai anak tentu besar sekali dan ini harus diperhitungkan dalam
pimpinan persalinan (anak mahal). (Sulaiman, 1983:155). Hal-hal yang perlu
ditanyakan kepada pasien/klien mengenai riwayat perkawinannya adalah :
·
Kawin : …………………..kali
·
Usia Kawin Pertama ………………………tahun
·
Status Perkawinan
·
Lama Pernikahan
RIWAYAT KEHAMILAN DAN
PERSALINAN
Untuk
mengetahui adanya masalah-masalah persalinan kehamilan dan nifas yang lalu.
Pertanyaan ini mempengaruhi prognosa persalinan dan persiapan persalinan yang
lampau adalah hasil ujian-ujian dari segala faktor yang mempengaruhi
persalinan. Mencakup :
·
Jumlah Kehamilan dan kelahiran: G
(gravida), P (para), A (abortus), H (hidup)
·
Data ini digunakan untuk mengetahui
riwayat kehamilan dan kelahiran pasien.
·
Golongan Darah
Data
ini menjelaskan golongan darah pasien, hal ini dilakukan untuk sumber informasi
jika ketika kehamilan atau persalinan mengalami pendarahan penanganan
penggantian darah yang keluar melalui transfusi darah lebih cepat dilakukan.
Riwayat persalinan
Mencakup
jarak antara dua kelahiran, tempat melahirkan, lamanya melahirkan, cara
melahirkan. Dengan mengetahui riwayat persalinan, melihat kemungkinan yang
dapat terjadi pada ibu hamil saat persalinan sekarang dan mengupayakan
pencegahannya dan penanggulangannya. Jika persalinan dahulu terdapat
penyulit seperti perdarahan, sectio saesaria, solusio plasenta, plasenta previa
kemungkinan dapat terjadi atau timbul pada persalinan sekarang.
Masalah atau gangguan
kesehatan yang timbul sewaktu hamil dan melahirkan
Untuk mengetahui
masalah atau gangguan kesehatan yang timbul sewaktu hamil dan melahirkan, jika
terdapat penyulit diupayakan pencegahannya dan penanggulangannya.
RIWAYAT NIFAS
Untuk mengetahui adakah
penyakit atau kelainan pada masa nifas yang lalu (perdarahan, feloris).
RIWAYAT KELAHIRAN ANAK
·
Berat bayi sewaktu Lahir
Untuk
mengetahui kondisi bayi apakah sehat atau mengalami trauma lahir dimana hal ini
terjadi karena trauma pada bayi akibat tekanan mekanik (seperti kompresi dan
traksi) selama preses persalianan. Kejadian ini terjadi pada berat badan bayi
lebih dari 4.500 gram.
Kelainan Bawaan Bayi
Untuk dapat segera
melakukan tindakan preventif pada bayi agar tidak memperparah kondisi.
·
Jenis Kelamin Bayi
Untuk mengetahui jenis
kelamin bayi sebagai dokumentasi.
·
Status Bayi yang Dilahirkan: hidup atau
mati
·
Bila bayi hidup, bagaimana keadaannya
sekarang,
·
Bila meninggal, apa penyebab kematiannya
RIWAYAT GINEKOLOGI
Data
ini sangat penting karena akan memberikan petunjuk tentang organ reproduksi
pasien. Mencakup: infertilitas, penyakit kelamin, tumor atau kanker sistem
reproduksi, operasi ginekologi. Jika didapatkan adanya salah satu atau beberapa
riwayat gangguan kesehatan alat reproduksi, maka harus waspada akan adanya
kemungkinan gangguan kesehatan alat reproduksi pada masa postpartum.
RIWAYAT KELUARGA
BERENCANA
Untuk
mengetahui apakah ada efek samping, apakah ada masalah setelah penggunaan
kontrasepsi, lamanya menggunakan alat kontrasepsi, alasan pemakaian serta
pemberhentian kontrasepsi (bila tidak memakai lagi), serta apakah ada keluhan
setelah memakai alat kontrasepsi ( wiknjosastro 2007)
RIWAYAT KEHAMILAN
SEKARANG
·
Mencakup waktu mendapat haid terakhir,
·
Bagaimana
siklus haid,
·
perdarahan pervaginam,(ibu hamil yang
mengalami plasenta sirkum valanta Diagnosis baru
dapat ditegakan setelah plasenta lahir tetapi dapat diduga bila ada perdarahan
intermiten atau hidrorea)
·
fluor,
·
mual/muntah,
·
masalah kelainan pada kehamilan sekarang,
·
pemakaian obat-obatan/jamu.
·
Anamnesa haid serta siklusnya dapat
diperhitungkan tanggal persalinan serta memantau perkembangan kehamilannya
serta dengan anamnesa ini dapat diketahui dengan segera adanya kelainan /
masalah dalam kehamilan dan dapat ditangani dengan segera.
RIWAYAT PENYAKIT
Untuk
mengetahui riwayat penyakit yang pernah diderita pasien/klien. Informasi ini
penting untuk melihat kemungkinan yang dapat terjadi pada ibu hamil dan
mengupayakan pencegahannya dan penanggulangannya.
GAMBARAN PENYAKIT YANG
LALU
Setelah
mengetahui riwayat penyakit pasien/klien, bidan perlu mengetahui gambaran
mengenai riwayat penyakit pasien/klien, misal apakah penyakit tersebut
parah/tidak, apakah sudah dilakukan tindakan pada penyakit tersebut, dll.
Informasi ini penting untuk melihat kemungkinan yang dapat terjadi pada ibu
hamil dan mengupayakan pencegahan dan penanggulangannya.
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
Data
ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit keluarga
terhadap gangguan kesehatan ibu dan janinnya. Penyakit keluarga yang perlu
ditanyakan mencakup penyakit kanker, jantung, hipertensi, diabetes, ginjal,
jiwa, kelainan dibawa lahir, kehamilan kembar atau lebih, TBC, epilepsy, penyakit
darah, alergi, penyakit yang menyebabkan kematian bagi bapak atau ibu yang
telah meninggal.
KEADAAN SOSIAL BUDAYA
Untuk mengetahui
keadaan psikososial pasien atau klien perlu ditanyakan antara lain :
– Jumlah
anggota keluarga
– Dukungan
materiil dan moril yang didapat dari keluarga.
–
Kebiasaan-kebiasaan yang menguntungkan kesehatan.
– Kebiasaan
yang merugikan kesehatan.
OBJEKTIF
Untuk mengetahui
keadaan setiap bagian tubuh dan pengaruhnya terhadap kehamilan untuk diupayakan
pencegahan dan penanggulangannya.
Pemeriksaan Pandangan
Keadaan Umum
·
Postur tubuh
Untuk
mengetahui perubahan pada tubuh seperti gemuk atau kurus, tinggi atau pendek,
perut tampak lebih besar atau tidak daan sebagainya.
·
Gerakan tubuh
Untuk mengetahui cara
berjalan, berdiri, duduk, berbicara, posisi anggota badan, lemah, menggigil,
sesak, dan sebagainya.
·
Ekspresi wajah
Untuk
mengetahui ekspresi gembira, sedih, kesakitan, ketakutan, pucat, ketuaan, dan
sebagainya pada ibu hamil
·
Berat dan Tinggi Badan
Tujuan
pengukuran berat dan tinggi badan adalah untuk memeastikan kesan umum terhadap
tubuh pasien/klien, terutama mengenai derajat kegemukannya. Pasien/klien yang
gemuk atau kurus memberikan kemungkinan lebih mudah mengidap penyakit. Barat
badan dicatat dalam ukuran kilogram, dan tinggi badan dalam ukuran sentimeter
(cm).
·
Pengukuran Temperatur, Tekanan Darah,
dan Denyut Nadi
Pengukuran
temperature, tekanan darah dan denyut nadi dilakukan sebab perbedaan suhu,
tekanan (tensi) darah dan denyut nadi dari normal akan menunjukkan adanya
gangguan kesehatan dalam tubuh pasien.
·
Pemeriksaan Kulit
Observasi : warna dan
parut bekas luka.
Palpasi : kelembaban
dan turgor
Kepala dan leher
Di dalam pemeriksaan
kepala dan leher dapat dilakukan melalui:
Rambut
Untuk mengetahui
keadaan rambut seperti hitam, lebat, tidak bau, tidak berketombe
Tempurung Kepala
Untuk observasi bentuk,
benjolan, infeksi pada kepala. Palpasi bila tampak benjolan untuk mengetahui
besar, bentuk, kekenyalan dan mobilitasnya.
Mata
Untuk mengetahui apakah
terjadi anemia atau tidak pada conjungtiva
Telinga
Untuk mengetahui ada
atau tidak serumen di telinga
Hidung
Untuk mengetahui ada
atau tidak polip atau secret
Muka
Untuk mengetahui ada
atau tidak chloasma gravida dan ada icterus atau tidak pada sklera
Mulut
Untuk mengetahui apakah
adanya pembesaran tonsil atau karies gigi
Gigi
Untuk mengetahui
keadaan konstruksi gigi apakah terjadi kekeroposan atau tidak dimana hal
inimenjdi indikasi adanya kekurangan kalsium atau tidak
Leher
Untuk mengetahui ada
atau tidak pembesaran kelenjar getah bening, ada atau tidaknya struma/kelenjar
gondok, dan ada atau tidak pembesaran vena jogularis
Dada dan Aksilla
Dinding Thoraks
Observasi bentuk
thoraks. Misal, apakah kiphosis atau tidak.
Payudara
Observasi dilakukan
untuk mengetahui ukuran, bentuk, dan warna kulit dan putting susu. Palpasi
dilakukan untuk mengatahui ada tidaknya benjolan, rasa sakit (oleh karena
adanya infeksi)
Aksilla
Observasi dilakukan
untuk mengetahui ada tidaknya benjola. Palpasi dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya rasa sakit dan tumor.
Abdomen
Observasi dinding
abdomen
Untuk mengamati gerak
uterus (his), gerak janin, dan tanda-tanda kehamilan.
Biasanya ibu hamil
dengan plasenta sirkumvalanta pembesaran perutnya tidak sesuai dengan usia
kehamilan(lebih kecil)
Palpasi
Untuk mengetahui tinggi
fundus uteri yang erat kaitannya dengan umur kehamilan. Pemerikasaan Leopold
dengan mempalpasi abdomen dapat menentukan letak janin di dalam uterus,
cekungan perut, nyeri tekan, tes Osborn, ukuran panggul luar, his.
Auskultasi
Dilakukan untuk
mengetahui bunyi jantung anak (punctum maximum, lama, + kekuatan, relaksasi)
Ekstremitas
Atas : gangguan atau
kelainan, bentuk
Observasi keadaan
tangan terutama telapak tangan dan kuku, misal untuk mengetahui apakah tampak
pucat atau sianosis.
Bawah : bentuk, udema,
varises
Observasi dilakukan
untuk mangetahui ada tidaknya kelainan seperti varises dan udema. Palpasi
dilakukan untuk menentukan derajat varises atau udema.
Pemeriksaan Tulang
Punggung
Observasi
Untuk mengetahui bentuk
tulang punggung, misal apakah lordosis atau tidak.
Genitourinaria
Kebersihan
Genetalia eksterna :
observasi labia mayora, minora, fluor albus (warna dan baunya)
Genetalia interna :
observasi vagina, portio dan orifisium eksterna
Pemeriksaan Anus
Untuk mengetahui apakah
ditemukan kelainan atau tidak pada anus.
Pemeriksaan Dalam
Jika
terjadi perdarahan tidak dilakukan pemeriksaan dalam
PEMERIKSAAN PENUNJANG
·
USG
(atau diperiksa oleh dokter obgin)
·
Golongan Darah (Jika terjadi pendarahan
pada pasien pada masa kehamilan atau setelah melahirkan menanganan segera dapat
dilakukan.)
II. MERUMUSKAN
MASALAH (DIAGNOSA)
Pada
langkah ini, bidan menganalisa data dasar yang diperoleh pada langkah pertama,
menginterpretasikannya secara akurat dan logis, sehingga dapat merumuskan diagnose
atau masalah kebidanan.
Di dalam diagnosa unsur
– unsur berikut perlu dicantumkan yaitu:
Keadaan Pasien (ibu)
Keadaan pasien
dicantumkan untuk membantu merumuskan masalah (diagnosa)
Keadaan Janin
Keadaan janin
dicantumkan untuk membantu merumuskan masalah (diagnosa)
Masalah Utama dan
Penyebabnya
Masalah dirumuskan bila
bidan menemukan kesenjangan yang terjadi pada respon ibu terhadap kehamilannya.
Tujuan mengetahui masalah utama dan penyebab adalah melakukan pengkajian lebih
lanjut untuk diberikan intervensi khusus, baik berupa
dukungan/penjelasan/tindakan/follow up/rujukan.
CONTOH:
Keadaan Pasien dan
Janin
Ibu G..P..A..H... hamil ...
minggu, janin hidup/mati tunggal/gemeli, intrauterin/ekstra uterin, lekep,puk/pukai
dengan plasenta sirkumvalanta
Dasar :
·
Ibu mengatakan anak keberapa
·
Berdasarkan HPHT
·
Dari palpasi
·
Dari djj
·
Pembesaran perut tidak sesuai dengan
usia kehamilan
·
Diagnosis
plasenta sirkumvalata baru dapat ditegakan setelah plasenta lahir tetapi dapat
diduga bila ada perdarahan intermiten.
III. MENGANTISIPASI
MASALAH (IDENTIFIKASI)
Langkah
ini merupakan langkah antisipasi, sehingga dalam melakukan asuhan kebidanan,
bidan dituntut untuk mengantisipasi permasalahan yang akan timbul dari kondisi
yang sudah ada/sudah terjadi.
Masalah Potensial
Dengan
mengidentifikasi masalah potensial/diagnose potensial yang akan terjadi
berdasarkan diagnose/masalah yang sudah ada, bidan harus dapat merumuskan
tindakan yang perlu diberikan untuk mencegah atau menghindari masalah/dignosa
potensial yang akan terjadi.
Mengantisipasi
penanganan
Pada
langkah antisipasif ini diharapkan bidan selalu waspada dan bersiap-siap bila
diagnose/masalah potensial ini benar-benar terjadi. Langkah ini penting sekali
dalam melakukan asuhan yang aman dan dilakukan secara cepat, karena sering
terjadi dalam kondisi emergensi.
Prognosa
Data
ini digunakan untuk mengetahui perkembangan pasien apakah membaik atau
memburuk, sehingga dapat segera dilakukan tindakan.
CONTOH:
·
Ibu merasa cemas degan keadaan bayinya
·
Ibu takut tdak bisa melahirkan normal
Masalah Potensial
Perdarahan,abortus,prematur,solusio
plasenta,prematur
IV. MENETAPKAN
KEBUTUHAN (TINDAKAN SEGERA)
Pada
tahap ini bidan mengidentifiksi perlunya tindakan segera, baik tindakan
intervensi, tindakan konsultasi, kolaborasi dengan dokter atau rujukan
berdasarkan kondisi klien.
Langkah
keempat mencerminkan kesinambungan dari proses penatalaksanaan kebidanan dalam
kondisi emergensi, berdasarkan hasil analisa data bahwa klien membutuhkan
tindakan segera untuk menyelamatkan ibu dan bayinya.
Pada
langkah ini mungin saja diperlukan data baru yang lebih spesifik sehingga bidan
mengetahui penyebab langsung masalah yang ada. Untuk itu diperlukan tindakan
segera yang bersifat observasi atau pengkajian kembali.
Pada
pasien dengan plasenta sirkumvalata memerlukan tindakan kolaborasi
V. MENYUSUN
RENCANA TINDAKAN
Rencana Kegiatan
Tujuan
di dalam rencana kegiatan ini adalah untuk menunjukkan perbaikan-perbaikan yang
diharapkan.
Langkah-langkah
Tindakan
Langkah-langkah
tindakan yang dilakukan berdasarkan ,asalah yang dihadapi oleh pasien.
Langkah-langkah tindakan merupakan upaya intervensi untuk mengatasi masalah.
·
informasi pada ibu kondisinya
saat ini
·
informasi tentag pemenuhan gizi ibu
·
informasikan pada ibu untuk
segera melakukan USG( atau kolaborasi dengan dokter)
untuk
mengetahui apakah pasien akan segera dilakukan tindakan.
·
Terapi
Melakukan pemasangan infus
·
informasikan beristirahat total untuk mencegah
terjadinya abortus bila terjadi perdarahan intermitten dan belum terjadi abortus
·
penanganan selanjutnya ( rujukan)
VI. IMPLEMENTASI
Tindakan
yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Tindakan
yang dilakukan berdasarkan prosedur yang telah lazim diikuti dan dilakukan.
Di
dalam tahap ini, bidan melakukan observasi sesuai dengan kriteria yang telah
direncanakan. Bila bidan perlu memberikan infus atau pemberian obat, maka
tindakan tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur tetap yang berlaku. Berbagai
hal yang perlu perhatian didalam tahap pelaksanaan ini adalah: Intervensi yang
dilakukan harus berdasarkan prosedur tetap yang lazim dilakukan.
Pengamatan dilakukan
secara cermat dan tepat sesuai dengan kriteria evaluasi yang ditetapkan.
Pengandalian keadaan
pasien atau klien sehingga berangsur-angsur menuju kondisi kesehatan yang
diharapkan.
Didalam melaksanakan
tindakan, bidan dapat melakukan asuhan secara mandiri untuk kasus-kasus yang
didalam batas kewenangannya. Bila bidan menemukan kasus diluar batas
kewenangannya didalam melakukan tindakan, maka pasien atau klien tersebut
dirujuk kerumah sakit. Dan bidan dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya
pada kasus-kasus tertentu.
·
Membantu ibu untuk
istirahat dengan menyiapkan tempat mengatur posisi yang nyaman.
·
Memberitahu ibu makanan-makanan untuk pemenuhan gizi ibu dan janin
·
Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang
berwenang dalam hal ini dokter obsgin untuk mencegah perdarahan yang dapat
mengancam jiwa ibu.(jika sudah terjadi abortus)
·
Melakukan penanganan seperti pasien solutio plasenta,
jika terjadi perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi) lakukan persalinan
segera(dilakukan oleh dokter karena persalinan yang dilakukan adalah seksio)
VII.MENGEVALUASI
Tahap
ini menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan. Bila tindakan yang dilakukan
mencapai tujuan, perlu dipertimbangkan kemungkinan masalah baru yang timbul
akibat keberhasilan. Dan sebaliknya bila tindakan tidak mencapai tujuan, maka
langkah-langkah sebelumnya perlu diteliti kembali.
Untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan yang kita berikan kepada pasien,
kita mengacu kepada beberapa pertimbangan berikut ini.
Tujuan asuhan kebidanan
·
Memfasilitasi ibu untuk menjalani
kehamilannya dengan rasa aman dan penuh percaya diri.
·
Meyakinkan wanita dan pasangannya untuk mengembangkan
kemampuannya sebagai orangtua dan untuk mendapatkan pengalaman berharga sebagai
orangtua.
·
Membantu keluarga untuk mengidentifikasi
dan memenuhi kebutuhan mereka dan mengemban tanggungjawab terhadap kesehatannya
sendiri.
Efektivitas tindakan untuk
mengatasi masalah
dalam
melakukan evaluasi seberapa efektif tindakan dan asuhan yang kita berikan
kepada pasien, kita perlu mengkaji respons pasien dan peningkatan kondisi yang
kita targetkan pada saat penyusunan perencanaan. Hasil pengkajian ini kita
jadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan asuhan berikutnya.
Hasil asuhan
Hasil
asuhan adalah bentuk konkret dari perubahan kondisi pasien dan keluarga yang
meliputi pemulihan kondisi pasien, peningkatan kesejahteraan emosional,
peningkatan pengetahuan dan kemampuan pasien mengenai perawatan diri, serta
peningkatan kemandirian pasien dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan
kesehatannya.
CONTOH:
·
Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
·
Ibu sudah melakukan istirahat total
·
Ibu mengatakan akan memakan makanan
sesuai dengan anjuran bidan(untuk pemenuhan nutrisi ibu maupun bayi)
·
Ibu bersedia dirujuk dan dilakukan
operasi(pada pasien plasenta sirkumvalanta yang sudah terjadi perdarahan dan
memelukan tindakan segera
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas dapat di simpulkan perdarahan antepartum yang berbahaya
umunya bersumber pada kelainan plasenta, sedangkan perdarahan yang tidak
bersumber pada kelainan plasenta umpamanya kelainan pada serviks dan bercak
perdarahan dari vagina. Pada setiap perdarahan antepartum paling pertama harus
di curigai bahwa hal itu bersumber pada kelainan plasenta. Circumvallate
placenta diidentifikasikan sebagai cincin putih tebal dan buram putaran membran
disekitar placenta. Sebagai seorang wanita mencapai trimester III pada
kehamilan,cincin putih dapat mulai menutupi sisa plasenta janin. Untuk mata
yang tidak terlatih, circumvallate placenta tampak seperti kantong plastik
putih yang terbentuk sekitar plasenta bagian bawah. Pecahnya sinus marginalis
merupakan perdarahan yang sebagian besar baru diketahui setelah persalinan pada
waktu persalinan, perdarahan terjadi tanpa sakit dan menjelang pembukaan
lengkap. Karena perdarahan terjadi pada saat pembukaan mendekati lengkap, maka
bahaya untuk ibu maupun janinnya tidak terlalu besar.
Diet adalah penting, dan pasien dengan janin didiagnosis dengan pembatasan pertumbuhan harus makan-makanan yang sehat. Sementara plasenta hanya dapat melepaskan nutrisi porsi kecil. Jika pada kehamilan terjadi perdarahan intermitten dan belum terjadi abortus ibu disarankan untuk beristirahat total untuk mencegah terjadinya abortus. Jika sudah terjadi abortus lakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang berwenang dalam hal ini dokter obsgin untuk mencegah perdarahan yang dapat mengancam jiwa ibu.
Diet adalah penting, dan pasien dengan janin didiagnosis dengan pembatasan pertumbuhan harus makan-makanan yang sehat. Sementara plasenta hanya dapat melepaskan nutrisi porsi kecil. Jika pada kehamilan terjadi perdarahan intermitten dan belum terjadi abortus ibu disarankan untuk beristirahat total untuk mencegah terjadinya abortus. Jika sudah terjadi abortus lakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang berwenang dalam hal ini dokter obsgin untuk mencegah perdarahan yang dapat mengancam jiwa ibu.
2. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini
pengetahuan tentang masalah kebidanan di bidang Plasenta Previa dapat diatasi
dan semakin menunjukkan peningkatan manajemen kebidanan. Selain itu Plasenta
Previa merupakan sebuah keadaan abnormal dimana penyebabnya masih belum
diketahui secara pasti, namun masih banyak keadaan pada Plasenta Previa yang
masih belum mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal. Hal inilah yang
diharapkan dapat berubah ke arah kemajuan dan dapat mengurangi terjadinya
keadaan abnormal pada massa kelahiran dengan diadakannya penyuluhan kesehatan
di bidang plasen
DAFTAR
PUSTAKA
Sri widayati .2017.plasenta sirkumvalata
http://ayumarthasari.wordpres .com/2009/12/23/konsep-dasar
–asuhan –kebidanan –ibu-dalam –masa-persalinan/
https://zumrohhasanah.wordpress.com/2011/02/26/manajemen-kebidanan-varney-pada-kehamilan/
Komentar
Posting Komentar