BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan pada hakikatnya
merupakan suatu proses yang berkesinambungan antara berbagai dimensi, baik
dimensi sosial, ekonomi, maupun lingkungan yang bertujuan untuk kesejahteraan
masyarakat. Pembangunan yang dilaksanakan selama ini cenderung memanfaatkan
sumber daya alam dengan semena-mena, tanpa memperhatikan aspek lingkungan yang
ada. Akibatnya kerusakan dan pencemaran lingkungan semakin sering terjadi.
Dampak-dampak tersebut dapat
merugikan atau mengganggu kehidupan manusia. Perhatian dunia terhadap masalah
lingkungan yang terjadi sudah lama dilakukan. Dimulai dari dilaksanakannya
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumu di Stockholm, Swedia tahun 1972. Dalam
konferensi tersebut dicapai kesepakatan tentang hubungan antara masalah
lingkungan yang terkait dengan pembagunan berkelanjutan. Sejak saat itu konsep
pembangunan yang ramah lingkungan mulai diimplementasikan dalam pelaksanaan
pembangunan oleh berbagai negara. Pada tahun 2000, para pemimpin dunia
menyepakati tentang 8 tujuan pembagunan global yang spesifik dan terukur yang
disebut Millenium Development Goals (MDGs).
MDGs adalah tujuan dan tanggung
jawab dari semua negara yang berpartisipasi dalam KTT Milenium, baik pada
rakyatnya maupun secara bersama antar pemerintahan. Target yang tercakup dalam
MDG sangat beragam, mulai dari mengurangi kemiskinan dan kelaparan, menuntaskan
tingkat pendidikan dasar, mempromosikan kesamaan gender, mengurangi kematian
anak dan ibu, mengatasi HIV/AIDS dan berbagai penyakit lainnya, serta
memastikan kelestarian lingkungan hidup dan membentuk kemitraan dalam
pelaksanaan pembangunan. Pencapaian tujuan dalam MDGs memiliki target waktu
hingga 2015. Agenda ke depan untuk melanjutkan MDGs, dikembangkan suatu
konsepsi dalam konteks kerangka/agenda pembangunan pasca 2015, yang disebut
Sustainable Development Goals (SDGs).
Konsep SDGs ini diperlukan
sebagai kerangka pembangunan baru yang mengakomodasi semua perubahan yang
terjadi pasca 2015-MDGs. Terutama berkaitan dengan perubahan situasi dunia
sejak tahun 2000 mengenai isu deflation sumber daya alam, kerusakan lingkungan,
perubahan iklim semakin krusial, perlindungan sosial, food and energy security,
dan pembangunan yang lebih berpihak pada kaum miskin. Berbeda halnya dengan
MDGs yang ditujukan hanya pada negara-negara berkembang, SDGs memiliki sasaran
yang lebih universal. SDGs dihadirkan untuk menggantikan MDGs dengan tujuan
yang lebih memenuhi tantangan masa depan dunia.
B. TUJUAN
1. Mengetahui
pengertian SDG’S
2. Mengetahui
konsep SDG’S
3. Mengetahui
tujuan SDG’S
4. Mengetahui
perbedaan SDG’S dan MDG’S
C. MANFAAT
1. Untuk mengetahui
pengertian SDG’S
2. Untuk mengetahui
konsep SDG’S
3. Untuk mengetahui
tujuan SDG’S
4. Untuk mengetahui
perbedaan SDG’S dan MDG’S
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI SDG’S
Suistainable development goals
(SDG’S) adalah singkatan atau kepanjangan dari sustainable
development goals, yaitu sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam
kerangka pembangunan dan perundingan negara-negara di dunia.
Post-2015, juga dikenal sebagai Sustainabale
Development Goals (SDGs) didefinisikan sebagai kerangka kerja untuk 15
tahun ke depan hingga tahun 2030. Berbeda dengan MDGs yang lebih bersifat
birokratis dan teknokratis, penyusunan butir-butir SDGs lebih
inklusif melibatkan banyak pihak termasuk organisasi masyarakat sipil
atau Civil Society Organization (CSO). Penyusunan SDGs sendiri
memiliki beberapa tantangan karena masih terdapat beberapa butir-butir target
MDGs yang belum bisa dicapai dan harus diteruskan di dalam SDGs. Seluruh
tujuan, target dan indikator dalam dokumen SDGs juga perlu
mempertimbangkan perubahan situasi global saat ini. (yohanna, 2015)
Sustainable Development Goals (SDGs) adalah kelanjutan dari global goals Melenium
Development Goals (MDGs) yang akan berakhir tahun 2015. Secara formal,
SDGs didiskusikan pertama kali pada United Nations Conference on
Sustainable Development yang diadakan di Rio de Janeiro bulan
Juni 2012.
Dokumen SDGs disahkan pada KTT
Pembangunan berkelanjutan PBB yang berlangsung di New York tanggal
25-27 September 2015. Dalam KTT tersebut ditetapkan bahwa SDGs akan mulai
diberlakukan pasca tahun 2015 sampai tahun 2030. SDGs tidak hanya berlaku untuk
negara berkembang, tapi juga untuk negara-negara maju. (Akhir, 2015)
B. KONSEP SDG’S
Konsep SDGs ini diperlukan
sebagai kerangka pembangunan baru yang mengakomodasi semua perubahan yang
terjadi pasca 2015, Millennium Development Goals (MDGs).
Konsep SDGs melanjutkan konsep
pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) di mana konsep itu sudah
berakhir pada tahun 2015. Jadi, kerangka pembangunan yang berkaitan dengan
perubahan situasi dunia yang semula menggunakan konsep MGDs sekarang diganti
SDGs.
Adapun tiga pilar yang menjadi
indikator dalam konsep pengembangan SDGs yaitu, pertama indikator yang melekat
pembangunan manusia (Human Development), di antaranya pendidikan, kesehatan.
Indikator kedua yang melekat pada lingkungan kecilnya (Social Economic
Development), seperti ketersediaan sarana dan prasarana lingkungan, serta
pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, indikator ketiga melekat pada lingkungan
yang lebih besar (Environmental Development), berupa ketersediaan sumber daya
alam dan kualitas lingkungan yang baik.
C. TUJUAN SDG’S
1. Tanpa Kemiskinan
Tidak ada kemiskinan dalam bentuk
apapun di seluruh penjuru dunia.
2. Tanpa Kelaparan
Tidak ada lagi kelaparan,
mencapai ketahanan pangan, perbaikan nutrisi, serta mendorong budidaya
pertanian yang berkelanjutan.
3. Kesehatan yang Baik
dan Kesejahteraan
Menjamin kehidupan yang sehat
serta mendorong kesejahteraan hidup untuk seluruh masyarakat di segala umur.
4. Pendidikan
Berkualitas
Menjamin pemerataan pendidikan
yang berkualitas dan meningkatkan kesempatan belajar untuk semua orang.
5. Kesetaraan Gender
Mencapai kesetaraan gender dan
memberdayakan kaum ibu dan perempuan.
6. Air Bersih dan
Sanitasi
Menjamin ketersediaan air bersih
dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua orang.
7. Energi Bersih dan
Terjangkau
Menjamin akses terhadap sumber
energi yang terjangkau, terpercaya, berkelanjutan dan modern untuk semua
orang. (Barberita, 2015)
8. Pertumbuhan Ekonomi
dan Pekerjaan yang Layak
Mendukung perkembangan ekonomi yang
berkelanjutan, lapangan kerja yang produktif serta pekerjaan yang layak untuk
semua orang.
9. Industri, Inovasi dan
Infrastruktur
Membangun infrastruktur yang
berkualitas, mendorong peningkatan industri yang berkelanjutan serta mendorong
inovasi.
10. Mengurangi Kesenjangan
Mengurangi ketidaksetaraan baik
di dalam sebuah negara maupun di antara negara-negara di dunia.
11. Keberlanjutan Kota
dan Komunitas
Membangun kota-kota serta
pemukiman yang berkualitas, aman dan bekelanjutan.
12. Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab
Menjamin keberlangsungan konsumsi
dan pola produksi.
13. Aksi Terhadap Iklim
Bertindak cepat untuk memerangi
perubahan iklim dan dampaknya.
14. Kehidupan Bawah Laut
Melestarikan dan menjaga
keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya laut untuk perkembangan yang
berkelanjutan.
15. Kehidupan di Darat
Melindungi, mengembalikan, dan
meningkatkan keberlangsungan pemakaian ekosistem darat, mengelola hutan secara
berkelanjutan, mengurangi tanah tandus serta tukar guling tanah.
16. Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian
Meningkatkan perdamaian termasuk
masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses untuk keadilan
bagi semua orang termasuk lembaga dan bertanggung jawab untuk seluruh kalangan.
17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Memperkuat implementasi dan
menghidupkan kembali kemitraan global untuk pembangunan yang berkelanjutan.
D. PERBEDAAN MDG’S DAN SDG’S
Pada dasarnya MDDs dan SDGs punya
persamaan dan kesamaan tujuan yang sama. Yakni, SDGs melanjutkan cita-cita
mulia MGDs yang ingin konsen menganggulangi kelaparan dan kemiskinan di dunia.
Namun, dokumen yang disepakati
pimpinan dunia pada tahun 2000 tersebut habis pada tahun 2015. Para pemimpin
dunia merasa agenda Millenium Development Goals perlu dilanjutkan, sehingga
muncul sebuah dokumen usulan bernama sustainable development goals.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Suistainable develoopment goal’s
(SDG’S) merupakan sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka
pembanggunan dan perundingan negara-negara di dunia. Dimana konsep SDG’S ini
melanjutkan konsep dari MDG’S yang sudah berakhir di tahun 2015.
Pada dasarnya MDG’S dan SDG’s
punya persaamaan dan kesamaan tujuan yang sama. Yaitu SDG’S melanjutkan
cita-cita mulia dari MDG’S yang ingin menanggulangi kelaparan dan kemiskinan di
dunia
B. SARAN
Penulis menyadari
ketidaksempurnaan dalam penyusunan atau pembuatan makalah ini maka dari itu
penulis memohon kritik dan saran untuk kesempurnaan dalam pembuatan makalah
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Akhir, D. J. (2015). Sustainable
Development Goals. Jakarta: Okezone.Com.
Barberita. (2015, November 23).
Pengertian Tujuan Sdg's Mengganti Mdg's.
Yohanna, S. (2015, July 6).
Transformasi Millenium Development Goals(Mdg's) Menjadi Post 2015 Guna Menjawab
Tantangan Pembangunan Global Baru.
SUSTAINABLE
DEVELOPMENT GOALS (SDG’S)
Makalah
Organisasi Manajemen
Dosen Pengampu: Fenny
Bintarawati, S.ST
Oleh:
Putri
Eka
Fransiska (13006)
AKADEMI KEBIDANAN SOKO TUNGGAL
SEMARANG
2015
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar Isi................................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang........................................................................... 2
B. Tujuan........................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
SDG’s........................................................................ 6
B. Konsep
SDG’s............................................................................. 6
C. Indikator
SDG’s.......................................................................... 7
D. Perbandingan SDG’s dengan
MDG’s......................................... 7
E. Tujuan
SDG’s............................................................................. 9
F. Prinsip
SDG’s............................................................................ 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................. 12
B. Saran........................................................................................... 12
Daftar
Pustaka......................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sebelum menggagas bagaimana
implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) kedepan, akan lebih baik jika
kita menengok sebentar ke belakang, melihat pencapaian Millennium Development
Goals (MDGs) di Indonesia. Kita tahu, MDGs adalah sebuah paradigma pembangunan
global yang dideklarasikan oleh 189 negara anggota. Perserikatan Bangsa Bangsa
(PBB) pada bulan September 2000.
Sejak deklarasi tersebut
negara-negara yang hadir bersepakat untuk mengintegrasikan MDGs sebagai bahan
pembangunan nasionalnya. Indonesia sebagai salah satu Negara yang
menandatangani deklarasi MDGs mempunyai komitmen untuk melaksanakan MDGs dalam
program-program pembangunan yang di rancang, baik jangka pendek, menengah,
maupun jangka panjang. Bagaimana hasilnya? Seperti yang tercantum dalam laporan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Millennium di Indonesia tahun 2011 (Bappenas,
2011) disampaikan beberapa capaian pelaksanaan MDGs di Indonesia.
Pencapaian
ini diindikasikan oleh angka kejadian dan tingkat kematian, serta proporsi
tuberkulosis yang ditemukan, diobati dan disembuhkan dalam program DOTS. Kedua,
tujuan MDGs yang telah
menunjukkan kemajuan signifikan
dan diharapkan dapat tercapai pada tahun 2015 (on-track) adalah (MDG 1), yaitu
terdapat kemajuan yang sangat besar dari indeks kedalaman kemiskinan, proporsi
tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total
kesempatan kerja, dan pervalensi balita dengan berat badan rendah/kekurangan
gizi; (MDG 2), yaitu APM SD, proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan
sekolah dasar, serta angka melek huruf penduduk usia 15-24 tahun, perempuan dan
laki-laki yang semuanya sudah mendekati 100 persen; (MDG 3), yaitu rasio APM
perempuan/laki-laki di tingkat SD/MI/Paket A, SMP/MTs/Paket B, dari pendidikan
tinggi yang hampir mendekati 100 persen serta kontribusi perempan dalam
pekerjaan upahan di sector non pertanian, dan proporsi kursi yang diduduki perempuan
di DPR yang meningkat; (MDG 4), yaitu penurunan yang sudah mendekati dua
pertiga angka kematian neonatal, bayi dan balita serta proporsi anak usia 1
tahun yang mendapat imunisasi campak yang meningkat pesat; (MDG 5), yaitu
berupa peningkatan angka pemakaian kontasepsi bagi perempuan menikah dengan
menggunakan cara modern, penurunan angka kelahiran remaja perempuan umur 15-19
tahun, peningkatan cakupan pelayanan antenatal baik 1 maupun 4 kali kunjungan,
dan penurunan kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need); (MDG 6), yaitu
mengendalikan penyebaran dan AIDS berupa peningkatan proporsi penduduk
terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan Antiretroviral
(ARV).
Selain itu, pengendalian
penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru malaria yang diindikasikan
oleh peningkatan proporsi anak balita yang tidur dengan kelambu ber-insektisida
belum memadai dalam rangka menurunkan jumlah kasus baru malaria; (MDG 7), yaitu
berupa penurunan konsumsi bahan perusak ozon, proporsi tangkapan ikan yang
tidak melebihi batas biologis yang aman, serta rasio luas kawasan lindung untuk
menjaga kelestarian keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan dan
rasio kawasan lindung perairan terhadap total luas perairan territorial yang
keduanya meningkat; (MDG 8), yaitu berupa keberhasilan pengembangan system
keuangan dan perdagangan yang terbuka, berbasis peraturan, dapat diprediksi dan
tidak diskriminatif yang diindikasikan oleh rasio ekspor dan impor terhadap
PDB, rasio pinjaman terhadap simpanan di bank umum, dan rasio pinjaman di BPR
yang semuanya meningkat pesat.
Setelah
pelaksanaan MDGs, mainstream agenda pembangunan global dipandu oleh dokumen
baru sebagai kelanjutan MDGs yang disebut dengan Sustainable Development Goals
(SDGs). Meskipun saat ini dalam tahap pembahasan, namun nampaknya dokumen SDGs
yang akan dibahas pada akhir September ini tidak akan banyak mengalami
perubahan dari drfat yang sudah ada. Artinya, bila komunitas masyarakat global
bersepakat dengan konsep dan berbagai indikator yang tertuang dalam dokumen
yang sudah ada, maka SDGs akan efektif diterapkan mulai tahun 2016 untuk 15
tahun kedepan, melanjutkan MDGs yang akan berakhir pada tahun ini.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui
apa yang dimaksud SDGs.
2. Untuk mengetahui
bagaimana Konsep SDGs.
3. Untuk mengetahui
apa saja Indikator SDGs.
4. Untuk mengetahui
apa saja Perbandingan SDGs dengan MDGs.
5. Untuk mengetahui
apa Tujuan SDGs.
6. Untuk mengetahui
bagaimana Prinsip SDGs.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
SDG’s
Singkatan atau kepanjangan dari
sustainable development goals, yaitu sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah
acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan negara-negara di dunia.
B. Konsep
SDG’s
Konsep SDG’s ini diperlukan
sebagai kerangka pembangunan baru yang mengakomodasi semua perubahan yang
terjadi pasca 2015-MDG’S. Terutama berkaitan dengan perubahan situasi dunia
sejak tahun 2000 mengenai isu deplation sumber daya alam, kerusakan lingkungan,
perubahan iklim semakin krusial, perlindungan sosial, food and energy security,
dan pembangunan yang lebih berpihak pada kaum miskin. Hal ini dijelaskan oleh
Dr. Ir. Rr. Endah Murniningtyas, Msc, Deputi bidang sumber daya alam dan
lingkungan hidup, pada rapat pemikiran awal pengembangan konsep Sustainable
Development Goals (SDGS): Kerangka Pembangunan Pasca 2015, Rabu (12/9) diruang
SS 4. Rapat tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari berbagai
kementrian/lembaga.
Sustainable Development Goals
(SDGS) ini menjadi salah satu isu yang dibahas di KTT Rio. Oleh karenanya
melalui rapat ini, Bappenas beserta Kementrian/Lembaga lainnya dapat merumuskan
suatu konsep penyusunan indikator untuk SDGS ini. Ditambahkan oleh Dana A
Kusuma, Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup Bidang Perekonomian dan Pembangunan
Berkelanjutan, terkait dengan pengembangan konsep awal SDGs tersebut,
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan pasca MDGs 2015 semestinya dapat
menjamin kelanjutan dari lingkunga hidup dan sumber daya alam.
Terutama yang berhubungan dengan
masalah yang dihadapi oleh dunia internasional kedepannya, yaitu ketahanan
pangan, ketahanan energy dan ketahanan air. Ketiga masalah tersebut sangat
penting diperhatikan dalam pengembangan konsep SDGs 2015.
C. Indikator
SDG’s
Adapun tiga pilar yang menjadi
indikator dalam konsep pengembangan SDGs, yaitu:
1. Indikator yang
melekat pada pembangunan manusia (Human Development), seperti pendidikan dan
kesehatan.
2. Indikator yang
melekat pada lingkungan kecil (Social Economic Development), seperti
ketersediaan sarana dan prasarana lingkungan serta pertumbuhan ekonomi.
3. Indicator yang
melekat pada lingkungan yang lebih besar (Environmental Development), seperti
ketersediaan sumber daya alam dan kualitas lingkungan yang baik.
D. Perbandingan
MDGs dan SGDs
Saat ini PBB telah merubah arah
dan tujuan pembangunan global dari MDGs 2015 menjadi SDGs 2030, ini harus
menjadi perhatian kita semua sebagai praktisi kesehatan, khususnya dibidang
kesehatan lingkungan agar kita mencermati lebih jeli program dan kegiatan apa
saja yang mesti dilakukan dalam mendukung pembanganan global yang dicanangkan
oleh PBB tersebut.
Dalam laporan citiscope yang
terbaru diminggu ini dikatakan bahwa tujuan PBB bekerja selama 2010-2030, yang
dikenal sebagai tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs. Aktifitas perkotaan
diseluruh dunia bekerja keras untuk mendapatkan tujuan eksplisit terkait dengan
kota-kata yang termasuk dalam daftar yang disetujui oleh kelompok kerja PBB
pada bulan juli. Tujuan akan disempurnakan lebih lanjut dan dipilih oleh
majelis umum PBB di September 2015.
Maksud SDGs adalah upaya untuk
melanjutkan tindak lanjut secara luas dipublikasikanya Millenium Develoment
Goals (MDGs) yang telah dilaksanakan dari tahun 2000-2015. Beberapa lembaga
yang menyetujui adanya SDGs ini mengatakan bahwa upaya ini belum pernah terjadi
sebelumya diera MDGs untuk memenuhi kebutuhan orang-orang termiskin didunia.
Para kritikus mengatakan sudah ada implementasi dibeberapa Negara namun
pencapaianya sangat tidak merata sesuai dengan tujuan berdasarkan topic MDGs,
Negara atau wilayah dunia. Untuk itulah SDGs ini dicadangkan oleh PBB.
Inilah perbedaan antara
butir-butir tujuan MDGs 2015 dan SDGs 2030 sebagai berikut:
Isi The Millennium Development
Goals (MDGs) untuk 2000-2015
1. Memberantas
kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim
2. Mewujudkan
pendidikan dasar
3. Mempromosikan
kesehatan gender dan pemberdayaan perempuan
4. Menurunkan angka
kematian anak
5. Meningkatkan
kesehatan ibu
6. Memerangi
HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya
7. Memastikan
kelestarian lingkunngan
8. Mengembangkan
kemitraan global untuk pembangunan.
E. Tujuan
SDGs
Tujuan pembangunan berkelanjutan
Sustainable Development Goals (SDGs) untuk 2016-2030:
1. Mengakhiri
kemiskinan dalam segala bentuknya dimana-mana
2. Mengakhiri
kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi, dan mempromosika
pertanian berkelanjutan
3. Pastikan
hidup sehat dan mempromosikan kesejahteraan bagi semua segala usia
4. Menjamin
kualitas pendidikan inklusif, adil dan mempromosikan kesempatan belajar seumur
hidup untuk semua
5. Mencapai
kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan.
6. Memastikan
ketersediaan dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua
7. Menjamin
akses keenergi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan, dan modern
untuk semua
8. Mempromosikan
pertumbuhan yang berkelanjutan, inklusif dan berkelanjutan ekonomi, kesempatan
kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua
9. Membangun
infrastruktur tangguh, mempromosikan industrialisasi insklusif dan
berkelanjutan dan mendorong inovasi
10. Mengurangi
kesenjangan didalam dan antar nagara
11. Membuat kota-kota dan pemukiman
manusia inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan
12. Pastikan pola konsumsi dan
produksi berkelanjutan
13. Mengambil tindakan segera untuk
memerangi perubahan iklim dan dampaknya
14. Melestarikan dan berkelanjutan
menggunakan samudra, laut dan sumber daya kelautan untuk pembangunan
berkelanjutan
15. Melindungi, memulihkan dan
meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem darat, berkelanjutan mengelola
hutan, memerangi desertifikasi, dan menghantikan dan membalikkan degradasi
lahan dan menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati
16. Mempromosikan masyarakat yang
damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan
akses terhadap keadilan bagi semua dan membangun institusi yang efektif,
akuntabel dan inklusif disemua tingkatan
17. Memperkuat sarana pelaksanaan dan
merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.
F. Prinsip
SDG’s
Prinsip-prinsip SDG’s berdasarkan
Outcome Document Rio+20, yaitu:
1. Tidak melemahkan komitmen
internasional terhadap pencapaian MDGs pada tahun 2015.
2. Mempertimbangkan perbedaan
kondisi, kapasitas dan prioritas nasional.
3. Fokus pada pencapaian ketiga
dimensi pembangunan berkelanjutan secara berimbang ekonomi, sosial dan
lingkungan.
4. Koheren dan terintegrasi
dengan agenda pembangunan pasca 2015.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sustainable Development Goals
(SDGs) , yaitu sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka
pembangunan dan perundingan negara-negara di dunia. Konsep SDG’s diperlukan
sebagai kerangka pembangunan baru yang mengakomodasi semua perubahan yang
terjadi pasca 2015-MDG’S. Terutama berkaitan dengan perubahan situasi dunia
sejak tahun 2000.
SDGs sendiripun mempunyai prinsip
indicator dan tujuan untuk lebih baik lagi dalam memperbaiki MDGs.
Didalam MDGs dan SGDs ini sendiri mempunyai perbedaan dimana isi dari SDGs ini
lebih diperbanyak dan lebih berfokus.
B. Saran
Penulis mengharapkan agar
mahasiswa dapat mengetahui dan memanfaatkan makalah ini untuk menambah wawasan
untuk mengetahui tentang Kelanjutan dari MDGs ke SDGs.
DAFTAR PUSTAKA
http://citicope.org/story/2014/comparing-mdgs-and-sdgs
Komentar
Posting Komentar